Menjelang Nabi yang mulia SAW wafat...

Menjelang wafat Nabi SAW barsabda kepada para sahabat : "Barang siapa diantara kalian yg merasa pernah aku sakiti, maka hendaklah dia berdiri dan membalas kepadaku sebelum datang balas membalas di hari kiamat.” Tidak ada yg berdiri menghadap Rasulullah, sampai Beliau bersabda berkali-kali. Barulah berdiri Akasyah bin Muhshin dan berkata: “seandainya Engkau tidak katakan berkali-kali, tentu aku tak akan membuka hal ini. Aku pernah bersamaMu di Perang Badar. Saat itu aku mendekatiMu. Tiba-tiba Engkau mengangkat tongkat dan mengenai lambungku". Lalu Nabi memerintah sahabat Bilal untuk mengambil tongkat itu dan selanjutnya diserahkan kepada Akasyah. Ketika itu para sahabat tidak rela dengan apa yang bakal terjadi sehingga Abu Bakar ra, Umar ra, Ali ra mengatakan "hai..Akasyah balaslah kami sebagai ganti  Nabi ".
Lalu Nabi bersabda " duduklah kalian, Allah telah mengetahui kedudukan dan niat kalian.” Berdiri pula Hasan dan Husain, dan berkata: “Hai Akasyah, kau tahu kami adalah dua cucu Nabi, membalas kepada kami sama seperti membalas Nabi.” Nabi SAW bersabda: “Duduklah kalian wahai permata hatiku.” lalu Nabi bersabda: “Hai Akasyah, pukullah” Akasyah berkata: “Engkau memukulku dalam keadaan aku tidak terhalang pakaianku.” lalu Nabi menyingkapkan pakaiaanNya, dan berteriaklah para sahabat yg hadir ketika melihat putihnya jasad Nabi SAW, tiba-tiba Akasyah menubrukNya dan mencium badan Nabi. Berkatalah dia: “Nyawaku sebagai tebusanMu wahai Nabi, siapa yang akan sampai hati membalasMu..??. Aku melakukannya hanya berharap agar tubuhku dapat menyentuh jasadMu yg mulia, sehingga Allah akan melindungiku dari api neraka berkat kehormatanMu.”
Bersabdalah Nabi : “Ingat, barang siapa yang ingin melihat penghuni surga maka hendaklah dia melihat orang ini.“
Semua sahabat yang hadir berdiri, dan mencium antara kedua mata Akasyah seraya berkata: “Beruntung sekali engkau berhasil mendapatkan derajat yg tinggi dan berkawan dengan Nabi SAW di surga.

By Ibnu Hafs 
Pasuruan