Hidup adalah Arena Ujian
عَنْ سَعْدِ بْنِ أّبِي وّقَّاصٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: “الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ”(رواه الحاكم وابن ماجه
Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, ia berkata, “Aku berkata kepada Nabi SAW, ‘Siapakah yang paling berat ujiannya di antara manusia?’
Maka Rasulullah SAW menjawab, ‘Para nabi, lalu yang mengikuti jejak mereka. Maka setiap orang diuji tergantung pada agamanya. Jika kuat agamanya, akan berat ujiannya; dan jika lemah agamanya, ia akan diuji sesuai dengan agamanya. Maka, akan tetap terjadi suatu ujian kepada seorang hamba hingga (meski) ia berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak ada dosa pada dirinya’.” – HR Al-Hakim dan Ibnu Majah.
Maka Rasulullah SAW menjawab, ‘Para nabi, lalu yang mengikuti jejak mereka. Maka setiap orang diuji tergantung pada agamanya. Jika kuat agamanya, akan berat ujiannya; dan jika lemah agamanya, ia akan diuji sesuai dengan agamanya. Maka, akan tetap terjadi suatu ujian kepada seorang hamba hingga (meski) ia berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak ada dosa pada dirinya’.” – HR Al-Hakim dan Ibnu Majah.
Jadi, setiap manusia punya cobaannya masing-masing. Berat-ringannya ujian yang dialami tergantung pada kekukuhan imannya. Semakin kukuh keimanan seseorang, akan semakin berat ujiannya. Zaman sekarang orang sering melupakan bahwa hidup manusia memang untuk diuji dan dicoba, sehingga, ketika keinginannya tak terpenuhi, ia pun putus asa dan tak sedikit yang akhirnya bunuh diri, atau melakukan dosa dan segala cara yang berakibat datangnya murka Allah SWT. Wal’iyyadzu billah.
Padahal maksud Allah dengan ujian tersebut, Dia ingin memberi pahala serta ridha-Nya. Bukankah setiap anak yang ingin naik kelas harus melalui ujian? Jika lulus ujian, ia akan naik kelas. Maka, demikian pula jika kita ingin naik derajat. Kita harus melalui ujian hidup, jangan sampai kita gagal untuk naik derajat. Karena waktu manusia itu terus berpacu menuju waktu kematian. Bila waktu itu telah datang, habis sudah kesempatan kita untu menambah pahala serta meraih ridha-Nya.
Padahal maksud Allah dengan ujian tersebut, Dia ingin memberi pahala serta ridha-Nya. Bukankah setiap anak yang ingin naik kelas harus melalui ujian? Jika lulus ujian, ia akan naik kelas. Maka, demikian pula jika kita ingin naik derajat. Kita harus melalui ujian hidup, jangan sampai kita gagal untuk naik derajat. Karena waktu manusia itu terus berpacu menuju waktu kematian. Bila waktu itu telah datang, habis sudah kesempatan kita untu menambah pahala serta meraih ridha-Nya.
Obat Kesusahan
Habib Alwi bin Syihab RA mengatakan, “(Hidup) di zaman sekarang butuh banyak kesabaran, sedangkan kesabaran orang sekarang itu sedikit.”
Dikatakan oleh para ulama, “Obat dari segala kesusahan ada tiga:
Dikatakan oleh para ulama, “Obat dari segala kesusahan ada tiga:
1. Bangun malam, berdoa, dan bertadharru’ (curhat) kepada Allah SWT
2. Membaca Al-Qur’an
3. Menghadiri majelis ta’lim dan pengajian agama
2. Membaca Al-Qur’an
3. Menghadiri majelis ta’lim dan pengajian agama
Dengan melaksanakan tiga hal tersebut, insya Allah segala kesusahan akan dirasakan sebagai suatu kenikmatan, karena sudah tak lagi melihat sebabnya, akan tetapi melihat musabbib (pembuat sebab)-nya, yaitu Allah, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sukses dalam melewati segala ujian yang diberikan oleh-Nya. Amin, ya rabbal ‘alamin…
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sukses dalam melewati segala ujian yang diberikan oleh-Nya. Amin, ya rabbal ‘alamin…
http://alhabibsegafbaharun.com/