Menag Silaturahmi ke Ulama Saudi Sayyid Ahmad di Makkah
Makkah - Senandung ilir-ilir menggema di masjid kecil yang berada di Rusaifah, Makkah. "Bocah angon-bocah angon penekno blimbing kuwi," didendangkan oleh santri dan anggota majelis yang berjumlah kurang lebih 50 orang saat berkumpul usai Salat Maghrib.
Didapuk sebagai tamu kehormatan, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin ikut larut dalam suasana spiritual yang terbangun di Masjid pesantren milik Sayid Ahmad bin Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani. Bibirnya terlihat komat-kamit perlahan menyesapi setiap makna ilir-ilir bersama peserta majelis lainnya.
Di samping Lukman Hakim duduk bersila ulama besar Sayid Ahmad bin Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani dan ulama-ulama antara lain dari Irak, Turki, serta Sudan. Lewat penerjemahnya, Sayid Ahmad yang merupakan keturunan langsung dari cucu nabi, Sayyidina Hasan menyambut baik silaturahmi Menag Lukman Hakim di rumahnya.
"Ini hubungan lama sudah dibina ayahanda. Saya meminta kepada Allah, Indonesia selalu diberi semangat. Kemajuan di semua dimensi," tuturnya yang diamini peserta majelis pertemuan yang didominasi orang Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan yang biasa dilakukan oleh sang Ayah terhadap semua tamu yang berkunjung, Sayid Ahmad memberikan hadiah kepada Lukman Hakim. Dia mengalungkan selendang hijau yang indah, sama seperti yang dikenakannya, ke leher Lukman Hakim dan memberi beberapa buku dan rekaman dakwah dalam bentuk VCD.
Sayid Ahmad mengatakan hubungan pesantren miliknya dengan Indonesia sangat baik. Santri-santri pesantren ini banyak yang menjadi tokoh ulama di Indonesia, salah satunya adalah Mbah Maemun Zubair yang berguru pada kakek Sayid Ahmad yakni Sayid Alawy Al-Maliki.
Kedatangan Lukman Hakim disambut hangat Sayid Ahmad. Menurutnya, sebuah tanda bagus ada seorang pemimpin bertandang ke rumah ulama.
"Dengan kesibukan mereka masih sempat datang. Ini bentuk penghormatan," sanjungnya.
Lukman Hakim sempat menunggu sekitar 15 menit di dalam Masjid. Sayid Ahmad langsung memeluk Lukman Hakim ketika tiba di Masjid untuk memimpin salat Maghrib.
Sayid Ahmad mempersilakan Lukman untuk salat di saf pertama. Sebagai penghormatan lainnya, dia akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.
"Ini ulama besar punya pengaruh besar . Baik langsung maupun tidak langsung. Islam yang sekarang yang moderat karena pengaruh majelis taklim seperti ini. Kontribusinya cukup besar," puji Lukman usai bersilaturahmi.
Tidak seperti umumnya ulama di Arab Saudi, Sayid Ahmad merayakan Maulud Nabi. Dia juga tidak menyerang orang yang berbeda pendapat dengannya.
"Saya membuat acara maulid ini itu. Saya menyebutkan dalil. Tidak berbicara tanpa ada dalil. Ini cara pandang ideologi yang berbeda-beda. Yang paling penting kita masing-masing memiliki nabi dan Quran yang satu," tutur Sayid Ahmad dalam ceramahnya.
http://news.detik.com/
Didapuk sebagai tamu kehormatan, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin ikut larut dalam suasana spiritual yang terbangun di Masjid pesantren milik Sayid Ahmad bin Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani. Bibirnya terlihat komat-kamit perlahan menyesapi setiap makna ilir-ilir bersama peserta majelis lainnya.
Di samping Lukman Hakim duduk bersila ulama besar Sayid Ahmad bin Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani dan ulama-ulama antara lain dari Irak, Turki, serta Sudan. Lewat penerjemahnya, Sayid Ahmad yang merupakan keturunan langsung dari cucu nabi, Sayyidina Hasan menyambut baik silaturahmi Menag Lukman Hakim di rumahnya.
"Ini hubungan lama sudah dibina ayahanda. Saya meminta kepada Allah, Indonesia selalu diberi semangat. Kemajuan di semua dimensi," tuturnya yang diamini peserta majelis pertemuan yang didominasi orang Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan yang biasa dilakukan oleh sang Ayah terhadap semua tamu yang berkunjung, Sayid Ahmad memberikan hadiah kepada Lukman Hakim. Dia mengalungkan selendang hijau yang indah, sama seperti yang dikenakannya, ke leher Lukman Hakim dan memberi beberapa buku dan rekaman dakwah dalam bentuk VCD.
Sayid Ahmad mengatakan hubungan pesantren miliknya dengan Indonesia sangat baik. Santri-santri pesantren ini banyak yang menjadi tokoh ulama di Indonesia, salah satunya adalah Mbah Maemun Zubair yang berguru pada kakek Sayid Ahmad yakni Sayid Alawy Al-Maliki.
Kedatangan Lukman Hakim disambut hangat Sayid Ahmad. Menurutnya, sebuah tanda bagus ada seorang pemimpin bertandang ke rumah ulama.
"Dengan kesibukan mereka masih sempat datang. Ini bentuk penghormatan," sanjungnya.
Lukman Hakim sempat menunggu sekitar 15 menit di dalam Masjid. Sayid Ahmad langsung memeluk Lukman Hakim ketika tiba di Masjid untuk memimpin salat Maghrib.
Sayid Ahmad mempersilakan Lukman untuk salat di saf pertama. Sebagai penghormatan lainnya, dia akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.
"Ini ulama besar punya pengaruh besar . Baik langsung maupun tidak langsung. Islam yang sekarang yang moderat karena pengaruh majelis taklim seperti ini. Kontribusinya cukup besar," puji Lukman usai bersilaturahmi.
Tidak seperti umumnya ulama di Arab Saudi, Sayid Ahmad merayakan Maulud Nabi. Dia juga tidak menyerang orang yang berbeda pendapat dengannya.
"Saya membuat acara maulid ini itu. Saya menyebutkan dalil. Tidak berbicara tanpa ada dalil. Ini cara pandang ideologi yang berbeda-beda. Yang paling penting kita masing-masing memiliki nabi dan Quran yang satu," tutur Sayid Ahmad dalam ceramahnya.
http://news.detik.com/