Soal Idul Adha, Habib Syech Anjurkan Ikuti Pemerintah
Klaten, NU Online
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama telah menetapkan Hari Raya Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah, jatuh bertepatan pada tanggal 24 September 2015. Meskipun, ada beberapa Ormas Islam yang telah menetapkan tanggal lain untuk pelaksanaan Idul Adha.
Berdasarkan penetapan itu, Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf menganjurkan para jamaahnya untuk mengikuti ketetapan yang telah diambil pemerintah tersebut.
Menurutnya, pemerintah dalam memutuskan berbagai persoalan keagamaan, seperti penetapan Idul Fitri dan Idul Adha masih merujuk dan melibatkan pendapat dari para ulama.
“Agar selalu mengikuti jejak para Kiai, Ulama, dan Habaib, atau istilahnya ngelmu nunut. Termasuk untuk ikut pemerintah dalam penetapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha. Karena saat ini, pemerintah kita masih merupakan pemerintah yang baik dan patut untuk diikuti,” kata Habib Syech, di depan puluhan ribu jamaah yang mengikuti kegiatan Klaten Berdzikir dan Bersholawat, yang dilaksanakan di Glodokan Klaten, Ahad (13/9) malam lalu.
Meski demikian, Habib Syech menyampaikan pesan untuk senantiasa menghormati perbedaan yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak untuk mendoakan para korban jama’ah haji yang telah wafat, karena musibah kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram Mekah.
“Kita turut prihatin atas adanya musibah yang menimpa jama’ah haji di Makkah. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.
Sumber: http://www.nu.or.id/
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama telah menetapkan Hari Raya Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah, jatuh bertepatan pada tanggal 24 September 2015. Meskipun, ada beberapa Ormas Islam yang telah menetapkan tanggal lain untuk pelaksanaan Idul Adha.
Berdasarkan penetapan itu, Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf menganjurkan para jamaahnya untuk mengikuti ketetapan yang telah diambil pemerintah tersebut.
Menurutnya, pemerintah dalam memutuskan berbagai persoalan keagamaan, seperti penetapan Idul Fitri dan Idul Adha masih merujuk dan melibatkan pendapat dari para ulama.
“Agar selalu mengikuti jejak para Kiai, Ulama, dan Habaib, atau istilahnya ngelmu nunut. Termasuk untuk ikut pemerintah dalam penetapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha. Karena saat ini, pemerintah kita masih merupakan pemerintah yang baik dan patut untuk diikuti,” kata Habib Syech, di depan puluhan ribu jamaah yang mengikuti kegiatan Klaten Berdzikir dan Bersholawat, yang dilaksanakan di Glodokan Klaten, Ahad (13/9) malam lalu.
Meski demikian, Habib Syech menyampaikan pesan untuk senantiasa menghormati perbedaan yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak untuk mendoakan para korban jama’ah haji yang telah wafat, karena musibah kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram Mekah.
“Kita turut prihatin atas adanya musibah yang menimpa jama’ah haji di Makkah. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.
Sumber: http://www.nu.or.id/