Perkataan Abuya Tentang Al-Habib Hasan Baharun Benar Terjadi
Sebelum menjadi pengasuh utama sebuah pondok pesantren yang memiliki ribuan santri, awalnya Al-Habib Hasan Baharun adalah seorang ustadz pengajar pembantu di salah satu pondok pesantran di daerah Bangil, Pasuruan.
Setelah beliau mengenal Abuya As-Sayyid Muhammad bi
n Alawi Al-Maliki Al-Hasani, beliau selalu menemani As-Sayyid Muhammad ketika beliau mengadakan safari dakwah di Indonesia. Abuya melihat bahwa Al-Habib Hasan Baharun adalah sosok pendakwah dan pengajar yang memiliki semangat yang tinggi.
Oleh karena itu, Abuya memerintahkan agar Al-Habib Hasan segera membuka pondok pesantren sendiri. Karena diperintahkan Abuya, Al-Habib Hasan segera melaksanakannya. Awalnya yang datang hanya seorang santri yang menempati sebuah rumah kontrakan, namun seiring berjalannya waktu santrinya terus bertambah dan bertambah.
Dalam sebuah kesempatan Abuya pernah berkata bahwa Al-Habib Hasan Baharun tidak meninggal dunia sebelum ia memiliki ribuan santri. Dan setelah beberapa tahun, perkataan Abuya benar-benar terbukti. Pada tahun 1999, Al-Habih Hasan Baharun wafat dan ia telah memiliki ribuan santri yang berada di pondok pesantren miliknya yang begitu megah. Subhaanallah.
Dan yang menggantikan posisi Al-Habib Hasan Baharun pada saat ini adalah putranya sendiri -Al-Habib Zen Baharun-. Al-Habib Zen Baharun adalah salah satu murid Abuya yang disuruh pulang sebelum waktu yang ditentukan. Biasanya semua murid Abuya tidak diperkenankan pulang sebelum belajar dan mengabdi pada Abuya sekurang-kurangnya 10 tahun.
Akan tetapi baru berjalan 6 tahun, Al-Habib Zen disuruh pulang oleh Abuya. Dan tidak lama setelah kepulangannya, Ayahandanya -Al-Habib Hasan Baharun- meninggal dunia. Abuya tahu kalau Al-Habib Hasan akan menghadap Sang Khaliq. Subhaannallah, Laa haula walaa quwwata illa billah.
Musthofa Husein Al-Jufri, Al-Injaaz fii karmati fakhril hijaz
