Istiqamah dan Karamah

Istiqamah ini penting, karena Allah Ta'ala membimbing dia dalam kehidupannya seperti Allah katakan :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31)

Walaupun tidak Allah tampakkan karamah misalnya, walaupun Allah tidak pertontonkan kepada dirinya itu karamah, justru "Al-Istiqamah khairu min alfi karamah". Istiqamah itu yang Allah berikan kepada seorang hamba Allah lebih baik dari pada Allah mempertontonkan, mendemonstrasikan seribu keramat yang keluar dari orang yang istiqamah tadi.

Bahkan ada Ulama yang mengatakan "Al-Istiqamah hiya 'ainul karamah", Istiqamah itu justru itu yang namanya keramat, kalo Allah sudah memberikan kepada seseorang kemampuan untuk Istiqamah, shalatnya tidak pernah lepas, ngajinya gak pernah lepas, shalat malamnya gak pernah lepas, dan ibadah-ibadah lainnya, justru itu yang namanya Karamah.

Bahkan dikhawatirkan kalo ada orang yang Allah pertontonkan dari dirinya keluar beberapa macem keanehan-keanehan, mungkin juga orang itu hanya oleh sementara orang, itu dilihat sebagai karamah, padahal itu adalah Istidraj katanya, padahal itu adalah sebagai "ambulan" (diambulkan) kata orang betawi bilang.

Jangan suka cari Karamah, cari Istiqamah, begitu didalam kitab Syarh Minhajul 'Abidin kalo tidak salah namanya Sirajuth-Thalibin.

Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf